Tradisi

Bima Swarga loka

Bima Swarga
Cerita ini diambil dari kisah Bima Swarga yang menjadi tuntunan dalam hidup kita agar dapat berjalan dalam kebenaran. Disini dituangkan tentang humum bagi roh kita/atma dalam mengarungi dunia niskala. Nilai-nilai filsafat yang terkandung dalam cerita ini semoga bermanfaat bagi kita semua. 
Kisah ini dimulai dari Dewi Kunti bermimpi didatangi oleh raja Pandu dan dewa Madri yang minta tolong agar dibebaskan dari neraka.
Dan diputuskanlah dari keturunan Bharata, Pangeran Bima untuk pergi ke Swarga loka. dalam perjalanan sampai lah Bima di sembilan persimpangan. disini dijumpai kuburan yang sangat luas, disebut Tegal Penangsaran, dimana para atma-atma menunggu untuk mendapatkan penghakiman sesuai dengan karma hidupnya. Disinilah dikenal berbagai istilah di dalam atma.


Atmelengit + Atmecorah
1. Atmelengit. Yaitu orang yang pada masa hiudupnya sangat malas, akan dimasukkan ke dalam Bejana yang sangat besar, dengan air yang mendidih, yang disebut Kawah Gomuka. 
2. Atmecorah. Orang yang di masa hidupnya berlaku buruk akan dijemput oleh Buthaprungut, raksasa yang berkulit hitam  berwajah angker mengambil atma kemudian dimasukkan ke dalam kawah.
Bhuta Ode-ode, yaitu raksasa yang sangat gemnuk dan berkepala botak slalu menjaga api agar tetap menyala agar air slalu mendidih. Disisi lain Sang Suratma berpesan, menghukum atma usadha, yang masa hidupnya lalai memberikan pertolongan pada orang yang sakit dan slalu meminta imbalan.

Bhuta Mondar Mandir
Sang Bhuta Mondar Mandir, menggergaji atma yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai anak yang suputra, dengan kata lain adalah seorang anak yang dalam masa hidupnya melalaikan kedua orang tuanya yang telah melahirkan.
Atma Aboros. Yaitu orang yang masa hidupnya slalu menyiksa binatang dengan cara membunuh, maka di dalm dunia niskala akan disiksa juga oleh sang Bhuta Wingkara dengan cara disiksa sepeti dalam kehidupannya dahulu serta digigit oleh binatang borosannya.
Sang Jogor manik menghukum atma Kedi atau atma keliru yag dalam masa hidupnya tidak menjalankan kodratnya sebagai laki-laki maupun sebgai perempuan atau dikenal istilah Banci.

Bhuta Togtogsil
Disisi lain, bhuta Togtogsil sedang adalah raksasa yang bermata besar sedang menyiksa atma yang dalam hidupnya suka mencuri prasasti atau arca-arca suci
Bhuta Petung
Kemudian disisi lain, ada atma-atma yang di dalam masa kehidupannya tidak memiliki keturunan atau tidak menjalankan kewajibannya untuk mempunyai anak atau dengan kata lain tidak menikah sehingga di kemudian hari di alam niskala, atma orang tersebut akan digantung di pohion bambu yang santa besar ( tiing petung )
Bhuta Brungut

Bhuta Brungut, dengan pedang yang sangat besar juga menghukum para atma yang dalam masa hidupnya tidak melaksanakan upacara metatah, ata potong gigi maka di dunia sana akan dihukum disuruh menggigit batang bambu dan disiksa.






Bhuta Anggrawun
Atma Anggrawun. yaitu orang yang masa hidupnya slalu berbuat jahat dengan cara meracuni orang lain maka di dunia sana akan disiksa oleh Bhuta-bhuti dengan dipaksa diberi makan medang ( atau bulu beracun ). Demikian juga, atma Adesthi, orang yang masa hidupnya slalu menggunakan ilmu hitam untuk menyakiti orang lain akan disiksa di dunia fana oleh Bhuta Edan.




Bhuta Bengkung
Atma Bengkung. Yaitu orang yang di masa hidupnya dia memiliki seorang anak namun tidak pernah mau menyusui bayinya sehingga di dunia sana ia akan dipaksa menyusui ular berbisa hingga menjerit kesakitan. 







Bhuta Lenda-Lendi
Atma Jalir. Yaitu orang yang di dalam masa hidupnya suka berselingkuh sehingga di alam niskala ia akan dihukum oleh Bhuta Lenda-Lendi, raksasa yang sangat menyeramkan dengan membakar kemaluannya.






Atma Putus, yaitu orang yang di masa hidupnya slalu berbuat baik akan diuji di dunia sana oleh sang Jogor Manik dan apabila lulus akan diijinkan masuk ke sorga. 
Setelah berkeliling Sang Bima menjumpai arwah orang tuanya Raja Pandu dan Dewi Madri di Kawah Gomuka. Bima kemudian mengambil arwah tersebut serta memberikan orang tuannya Tirtha Amerta sehingga roh orang tuanya berhasil masuk sorga.